Friday, December 7, 2012

SEJARAH UANG EMAS SEBELUM MASA ISLAM




Uang emas dan perak telah dikenal jauh lebih tua dari kedatangan Islam di jazirah Arab. Kebanyakan ahli ekonomi meyakini bahwa uang muncul setelah ada kebutuhan pada manusia untuk menjadikan suatu benda sebagai alat tukar. Sedangkan masa sebelum muncul uang, manusia cenderung berperilaku barter atau tukar menukar barang.
Allauddin M.Zaatary, menjelaskan munculnya uang melalui beberapa tahapan :
1. Masa Ekonomi Pemenuhan Kebutuhan Diri Secara Individual ( Marhalah Iqthishody al-Iktifa’iy al-Dzati lil Fardi).
Pada masa ini manusia belum membutuhkan uang karena kebutuhannya terpenuhi dengan mudah dari alam, tanpa ada halangan apapun. Pemenuhan kebutuhan manusia saat itu bersifat individual (sendiri-sendiri), tidak saling tergantung satu sama lain.
2. Masa Ekonomi Pemenuhan Kebutuhan Diri secara Kelompok ( Marhalah Iqtishody al-Iktifa’iy al-Dzati lil Jama’ah).
Pada masa ini, manusia semakin berkembang dan semakin banyak jumlahnya, dengan kebutuhan ekonomi yang juga semakin berkembang. Saat itu manusia mulai membutuhkan keberadaan orang lain dalam memenuhi kebutuhannya., baik karena tidak mampu memenuhi kebutuhan tersebut sendiri, maupun karena enggan dalam menghasilkan barang atau benda yang dibutuhkan. Maka terbentuklah kelompok-kelompok masyarakat yang mengikat diri satu sama lain secara khusus dalam suatu usaha ekonomi. Sehingga terciptalah kelompok masyarakat petani, pengusaha pakaian/tekstil, pengusaha peternakan dan lain-lain.
3. Masa Ekonomi Barter ( Marhalah Iqtishody al-Mubadalah Aw Al-Muqoyadloh).
Setelah terbentuk kelompok masyarakat dengan ciri hasil produksi yang berbeda satu sama lain seperti tersebut di atas, maka masing-masing kelompok tersebut saling membutuhkan. Dalam memenuhi kebutuhan tersebut, mereka menempuh cara menukar (barter) hasil produksi usaha mereja. Sejauh ini fungsi uang belum muncul.
4.Masa Ekonomi Uang Komoditas ( Marhalah Iqthisody al-Nuqud Al-Sil’iyyah).
Ketika sistem barter mulai dirasa menyulitkan, maka mulailah timbul kebutuhan akan uang. Sistem barter dirasa menyulitkan karena sistem ini mengandung beberapa kelemahan, yaitu :
1. Diharuskannya double of coincidence of wants atau kehendak ganda yang selaras.
2. Sukarnya melakukan penentuan harga.
3. Membatasi pilihan pembeli.
4. Menyulitkan pembayaran tertunda, karena akan timbul masalah untuk menentukan jenis barang yang akan digunakan dalam pembayaran dan harus dibuatnya perjanjian mengenai mutu barang yang digunakan sebagai pembayaran.
5. Sukar menyimpan kekayaan.

No comments:

Post a Comment